SDN Susukan Dukung Kurikulum Merdeka dengan Inovasi Pembelajaran

playatpac

SDN Susukan Dukung Kurikulum Merdeka dengan Inovasi Pembelajaran

Sekolah Dasar Negeri (SDN) Susukan menjadi salah satu contoh sekolah di Kota Bandung yang aktif dan progresif dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. Kurikulum ini dirancang oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) sebagai upaya memberikan ruang yang lebih luas bagi guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran yang bermakna, fleksibel, dan kontekstual. sdnsusukan.comΒ menyambut baik perubahan ini dan telah mengembangkan berbagai inovasi pembelajaran untuk mendukung penerapan Kurikulum Merdeka secara optimal.

Menumbuhkan Semangat Merdeka Belajar

SDN Susukan memahami bahwa Kurikulum Merdeka tidak hanya sekadar perubahan dalam struktur pembelajaran, tetapi juga perubahan paradigma. Prinsip utama dari kurikulum ini adalah memberi kebebasan kepada siswa untuk mengenali potensi dirinya, belajar sesuai dengan minat dan kemampuannya, serta memperkuat karakter sebagai fondasi utama pendidikan.

Di SDN Susukan, guru-guru dilibatkan aktif dalam pelatihan dan pengembangan profesional terkait Kurikulum Merdeka. Mereka tidak hanya menjadi pengajar, tetapi juga fasilitator dan pembimbing yang mengarahkan siswa untuk berpikir kritis, kreatif, dan mandiri. Pembelajaran tidak lagi berpusat pada buku teks dan hafalan, melainkan pada pengalaman nyata, proyek kolaboratif, dan eksplorasi minat siswa.

Inovasi Pembelajaran Berbasis Proyek

Salah satu pendekatan yang diterapkan oleh SDN Susukan dalam mendukung Kurikulum Merdeka adalah Project Based Learning (PjBL) atau pembelajaran berbasis proyek. Melalui pendekatan ini, siswa diajak untuk menyelesaikan suatu permasalahan atau membuat sebuah produk nyata yang berkaitan dengan tema pembelajaran.

Contohnya, pada tema lingkungan, siswa kelas IV diberi tugas membuat kampanye kebersihan sekolah yang melibatkan pembuatan poster, video pendek, dan presentasi. Proyek ini tidak hanya melatih keterampilan akademik, tetapi juga mengasah kemampuan komunikasi, kerja sama tim, tanggung jawab, dan kreativitas.

Melalui proyek-proyek seperti ini, SDN Susukan berhasil menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan bermakna. Siswa menjadi lebih aktif, antusias, dan memiliki rasa kepemilikan terhadap proses belajarnya.

Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Implementasi Kurikulum Merdeka di SDN Susukan juga diarahkan untuk memperkuat Profil Pelajar Pancasila, yaitu karakter ideal yang ingin dibentuk melalui pendidikan nasional. Enam dimensi utama dari profil ini meliputi: beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berkebhinekaan global, bergotong-royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.

Melalui kegiatan pembiasaan seperti salat berjamaah, senam bersama, dan kegiatan Jumat bersih, SDN Susukan berupaya membentuk karakter siswa yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki nilai-nilai luhur dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, lomba-lomba seperti pidato, puisi, dan karya tulis ilmiah menjadi media bagi siswa untuk mengekspresikan ide dan pendapat mereka secara kritis dan kreatif.

Penggunaan Teknologi sebagai Sarana Inovatif

Meski merupakan sekolah negeri dengan sumber daya terbatas, SDN Susukan terus berusaha memanfaatkan teknologi sebagai bagian dari inovasi pembelajaran. Guru-guru mulai memanfaatkan platform digital seperti Google Classroom, YouTube, dan aplikasi pembelajaran interaktif lainnya untuk menyajikan materi dengan cara yang lebih menarik dan relevan bagi generasi digital saat ini.

Beberapa guru juga mulai membuat konten pembelajaran berupa video animasi sederhana atau kuis interaktif untuk mendukung kegiatan belajar, baik di kelas maupun di rumah. Inisiatif ini mendapat respons positif dari siswa dan orang tua, karena membuat proses belajar terasa lebih dinamis dan menyenangkan.

Dukungan Komunitas dan Orang Tua

Suksesnya penerapan Kurikulum Merdeka di SDN Susukan tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, termasuk orang tua dan masyarakat sekitar. Sekolah menjalin komunikasi yang erat dengan komite sekolah dan mengadakan kegiatan bersama yang melibatkan orang tua, seperti parenting class, seminar pendidikan, dan pameran hasil karya siswa.

Dengan keterlibatan aktif orang tua, proses pembelajaran menjadi lebih kolaboratif dan menyeluruh. Hal ini juga menciptakan lingkungan belajar yang mendukung pertumbuhan anak secara holistik, baik di sekolah maupun di rumah.

SDN Susukan menunjukkan bahwa sekolah negeri pun mampu menjadi pelopor dalam implementasi Kurikulum Merdeka jika didukung oleh semangat inovasi dan kerja sama semua pihak. Melalui pendekatan pembelajaran berbasis proyek, penguatan karakter siswa, pemanfaatan teknologi, serta keterlibatan komunitas, SDN Susukan berhasil menciptakan lingkungan belajar yang merdeka, bermakna, dan penuh inspirasi. Dengan komitmen ini, SDN Susukan menjadi bukti nyata bahwa transformasi pendidikan dasar di Indonesia sedang berjalan ke arah yang lebih baik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *