Lapas Kelas IIA Pematangsiantar Gelar Wisuda Tahfidz Qur’an bagi Warga Binaan

Bulk Buying Hair Extensions: Red Flags and Quality Markers

Lapas Kelas IIA Pematangsiantar Gelar Wisuda Tahfidz Qur’an bagi Warga Binaan

Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pematangsiantar kembali menunjukkan komitmennya dalam pembinaan rohani warga binaan dengan menggelar acara Wisuda Tahfidz Qur’an pada Kamis (2/5). Acara ini diikuti oleh puluhan warga binaan yang berhasil menghafal berbagai juz Al-Qur’an selama masa pembinaan mereka di dalam lapas.

Kegiatan yang berlangsung khidmat ini menjadi bukti nyata bahwa lapas bukan hanya tempat menjalani hukuman, tetapi juga ruang untuk berubah dan memperbaiki diri. Para wisudawan mendapatkan apresiasi langsung dari pihak lapas, Kementerian Agama setempat, serta sejumlah tokoh agama yang turut hadir.

Mengubah Stigma, Membangun Harapan

Kepala Lapas Kelas IIA Pematangsiantar, Bambang Haryanto, menyampaikan bahwa program Tahfidz Qur’an merupakan bagian dari pembinaan kepribadian warga binaan, khususnya dalam aspek keagamaan. Menurutnya, kegiatan ini telah menunjukkan dampak positif dalam membentuk karakter dan spiritualitas warga binaan.

“Kami ingin mengubah paradigma masyarakat bahwa lapas bukan hanya tempat menjalani masa hukuman, tetapi juga tempat untuk memperbaiki diri. Program seperti ini memberi mereka harapan baru dan semangat untuk menjalani hidup yang lebih baik ke depan,” ujarnya dalam sambutan pembukaan acara.

Perjalanan Panjang Menjadi Hafidz

Para warga binaan yang diwisuda telah melalui proses yang tidak mudah. Mereka harus mengikuti pembinaan intensif yang difasilitasi oleh para pembimbing dari Kementerian Agama, ustaz sukarelawan, serta petugas lapas yang terlatih dalam pembinaan rohani.

Beberapa di antaranya bahkan berhasil menghafal hingga 10 juz selama masa pembinaan, suatu pencapaian luar biasa mengingat kondisi dan keterbatasan mereka di dalam lapas.

Salah satu wisudawan, R (inisial), menyampaikan rasa syukurnya atas kesempatan yang diberikan. “Saya masuk ke sini dengan masa lalu yang kelam, tapi saya keluar nanti dengan bekal yang lebih mulia. Menghafal Al-Qur’an membuat saya merasa lebih dekat kepada Allah dan memberi saya arah hidup yang lebih baik,” tuturnya dengan haru.

Apresiasi dan Harapan

Kegiatan ini turut mendapat perhatian dari berbagai pihak, termasuk keluarga para warga binaan yang turut diundang secara terbatas. Para keluarga menyambut gembira pencapaian anak atau suami mereka yang telah berhasil menjadi hafidz.

Kementerian Agama juga mengapresiasi langkah Lapas Kelas IIA Pematangsiantar yang telah menyediakan ruang bagi warga binaan untuk menempuh jalur spiritual. Mereka berharap program ini terus dikembangkan, bahkan bisa menjadi model pembinaan nasional.

Media dan Sorotan Publik

Acara wisuda ini mendapat liputan luas dari media lokal dan regional karena dianggap sebagai langkah nyata dalam memperkuat sistem pemasyarakatan berbasis pembinaan. Salah satu media yang secara aktif mengikuti dan memberitakan kegiatan-kegiatan positif dari Lapas Pematangsiantar adalah https://presisinews.id/.

Dalam berbagai laporannya, situs ini konsisten mengangkat sisi kemanusiaan dan reformasi pemasyarakatan, serta memberi ruang untuk kisah-kisah inspiratif dari balik jeruji. Melalui pemberitaan yang objektif dan mendalam, masyarakat dapat melihat bahwa masih banyak harapan dan kebaikan yang tumbuh di tempat yang seringkali distereotipkan negatif.

Wisuda Tahfidz Qur’an di Lapas Kelas IIA Pematangsiantar tidak hanya menjadi momentum spiritual bagi para warga binaan, tetapi juga bukti nyata bahwa perubahan itu mungkin, bahkan dalam kondisi terbatas. Dengan pembinaan yang tepat dan dukungan dari berbagai pihak, para narapidana bisa menemukan kembali makna hidup dan berkontribusi positif ketika mereka kembali ke masyarakat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *